Saturday, August 11,
2012
12:09-1:16am
Cerita ini bermula dari hati yang
tiba-tiba gundah akibat ‘cinta’ yang tak dapat saya definisikan dengan baik dan
benar. Pada suatu hari ntah mengapa saya teringat terus-menerus lawan jenis
yang pernah dekat dengan saya, yang kini sudah tak lagi seperti dulu. Baik perasaan
maupun hubungan yang menurut saya melangkah kearah tidak baik. Saya tidak tahu
ada apa dengan perasaan saya yang tiba-tiba muncul dan datang mengganggu. Saya tidak
ingin datang (kembali) menawarkan kehangatan atau menjanjikan sesuatu yang
tidak pasti yang saya pun tak yakin, jadi saya putuskan saya “lepaskan”
perasaan ini sesuai permintaannya. Tetapi beberapa akhir ini memang perasaan
aneh ntah bersalah or something yang
ntah juga dari mana asalnya datang terus-menerus. Saya tidak yakin perasaan
yang saya sekarang rasakan terhadap seseorang ini apa namanya, tapi sungguh
menyiksa dengan tak ada respon balik yang baik darinya.
Awalnya prinsip dia yang hanya
mengungkapkan perasaannya dan tidak ingin jauh menjalin hubungan sangat saya
apresiasikan, tanpa dia sadar sebenarnya saya senang dengan apa yang dia
tawarkan. Bukan hubungan tanpa status, tetapi saya lebih meyakini kita bebas
memilih dan dipilih, kalau jodoh tak akan lari kemana. Sangat sesuai dengan
prinsip cinta saya yang sebenarnya tidak
ingin terlalu terikat
---it’s not about who leaves and never back, it’s all about who comes and always stay—
Tetapi saya tidak tahu persis apa
yang sekarang membuat dia menjadi seorang yang saya tidak kenal, dia berhasil
mengelabui saya bahwa dia seorang yang “berbeda”. Hasil rasa yang menyiksa ini,
saya mencoba untuk belajar lebih dalam tetntang cinta dalam islam.
Pertama, Cinta kepada Allah dan
cinta kepada yang dicintai Allah. Saya mendefinisikan ini sebagai menjalankan
segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Seperti menjalankan sholat,
cinta pada nabi dan rassulnya dengan mengikuti kebaikan yang telah diajarkan. Menjauhi
segala yang diharamkan-Nya.
Kedua, Mencintai sesuatu dengan
kadar yang sama atau lebih besar dengan cinta terhadap Allah itu tidak boleh.
(kutipan) : Ia adalah bingkai sekaligus pondasi cinta, karena cintanya kepada
Allah-lah kemudian seseorang mencintai sesuatu selain-Nya. Saya mendefinisikan
ini tanpa seizin Allah kita tidak dapat mencintai sesuatu atau seseorang karena
pada dasarnya semua milik Allah. Tidak boleh mencintai seseorang melebihi cinta
kepada Allah. Sholat aja masih bolong, tapi ngapel atau sms pacar rajin hahahaa
(ngetawain diri sendiri). Saya tidak membenarkan atau melarang tentang perintah
berpoligami. Tapi saya setuju terhadap poligami, Mungkin ini yang dimaksud
jangan mencintai seseorang berlebih. Kita diuji dengan kecintaan kita pada sesama
dengan kecintaan pada Allah sang maha pencipta. Jangan sampai kita terbuai atas
nama cinta, Sesungguhnya Allah maha pencemburu. Mungkin ini mengapa islam
mencetuskan poligami dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Walau menikah saja
saya belum, harus lagi merasa dipoligami gak kebayang deh sambil nulis juga. Sekali
lagi saya tidak mendukung tapi saya setuju.
Banyak penyakit hati yang timbul
akan perasaan cinta yang salah tafsir ini seperti ; kasmaran, kangen, yang
menyebabkan kata anak zaman sekarang adalah galau dll nya. Efeknya ternyata
syirik loh termasuk menduakan Allah, masuk pada katagori nomer dua. Soalnya efeknya
jadi inget “dia” sedangkan inget Allah aja jarang (senyum-senyum). Nanti kita
merasa batin tersiksa apalagi jika ‘cinta’ yang kita rasa tidak dibalas
(ceilah), mengarahkan pada zina dan yang paling harus disadari adalah
buang-buang waktu dan dapat menghalangi ilmu yang masuk dalam diri. Ini saya
dapatnya dari baca sumber yang terpercaya jadi gak ngasal kok, nulisnya pake
ilmu.
Cara paling baik menghindarinya
adalah dengan cara menikah dan menjaga sholat 5 waktu dan berdoa dijauhkan dari
hal-hal yang tidak baik secara merendahkan diri kepadaNya. Mungkin kalau
menikah saya blm mampu jadi saya mencoba menjalani yang sholatnya dulu,
ditambah sunah-sunahnya termasuk sholat malam. Saya menulis ini bukan karena
saya menggurui atau saya sudah melakukannya, hanya ingin berbagi saja sebagai
pembelajaran. Baik untuk saya dan kita semua kok
Kembali dengan apa yang terjadi
dengan saya, semua saya serahkan kepada Allah. Tentang rasa ini, tentang apa
yang akan terjadi maupun yang sudah terjadi. Saya mohon maaf kepada orang-orang
yang pernah merasa saya sakiti, sungguh tak pernah ada maksud menyakiti. Saya ingin
cinta yang di Ridhoi Allah secepatnya kalau bisa. Saya mencoba menjadi orang
yang baik setiap detiknya. Mungkin bukan jodohnya jika kejadiannya seperti ini.
Saya mencoba untuk mengosongkan hati dan focus kepada apa yang saya ingin capai
sekarang. Pada saatnya tiba pasti saya diberikan yang terbaik, percaya terhadap
kekuasaan Allah itu poinnya.
Walau tak semudah apa yang saya
sampaikan dan kalian baca, paling tidak kita bergerak kearah yang benar
sekarang dengan minta Ridho Nya. Saya juga menulis ini terinspirasi ‘kamu’ yang
fotonya sedang saya pasang di wallpaper, saya janji “were still walk in our way”
tapi pelan-pelan yah,
saya masih belajar :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar